Produk susu dan kesehatan
Diet sehat dan aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan di tiap tahap kehidupan: dari masa kecil hingga dewasa dan usia tua. Baca artikel berikut mengenai susu dan kesehatan.
Diet sehat dan aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan di tiap tahap kehidupan: dari masa kecil hingga dewasa dan usia tua. Baca artikel berikut mengenai susu dan kesehatan.
Secara global, insiden dan prevalensi kekurangan atau defisiensi vitamin D terus meningkat (1). Sekitar lebih dari setengah populasi dunia memiliki kekurangan atau defisiensi vitamin D (1). Untungnya, gangguan ini dapat dengan mudah diatasi dengan biaya minimal. Baru-baru ini, Wimalawansa et al (2018) menerbitkan ulasan tentang fungsi vitamin D dan suplementasinya pada berbagai populasi masyarakat.
Apa dampak dari diet vegan terhadap kepadatan mineral tulang? Peneliti Iguacel et al., (2018) telah meneliti dampak dari berbagai pola makan terhadap kesehatan tulang dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis.
Prinsip umum kepadatan gizi adalah konsentrasi gizi per jumlah makanan atau kontribusi kalori dari makanan tersebut. Pedoman Diet untuk Amerika (DGA) tahun 2015 – 2020 mendefinisikan makanan padat gizi sebagai makanan yang “menyediakan vitamin, mineral, dan zat lain yang berkontribusi terhadap asupan gizi yang memadai atau yang dapat memberikan efek kesehatan yang positif, dengan sedikit atau tanpa lemak padat dan tambahan gula, pati olahan, dan natrium."
Protein berperan dalam membangun dan memelihara jaringan tubuh, seperti otot dan tulang. Protein terbuat dari bahan penyusun yang lebih kecil yang disebut asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino dan sembilan di antaranya adalah asam amino esensial (hanya dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi). Protein susu dianggap protein berkualitas tinggi karena mengandung semua 9 asam amino esensial (AAE) dalam jumlah yang relatif tinggi.
Osteoporosis ditandai oleh kepadatan mineral tulang yang rendah dan kekuatan tulang yang terganggu. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kepadatan mineral tulang dan osteoporosis yang rendah seperti jenis kelamin, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol yang berlebihan, hilangnya estrogen dan faktor gizi terutama terkait dengan asupan kalsium dan vitamin D. Susu, produk turunan susu lainnya, sayuran, buah, dan protein mungkin memiliki efek menguntungkan pada kesehatan tulang (1).
Produk susu dengan pengurangan kandungan lemak biasanya lebih direkomendasikan daripada produk olahan susu dengan lemak utuh (whole-fat dairy products) karena mengandung lebih sedikit kalori dan lemak jenuh. Namun, uji klinis tidak secara konsisten menunjukkan peningkatan faktor risiko kardiometabolik ketika membandingkan konsumsi susu rendah lemak dengan susu lemak utuh atau konsumsi susu secara keseluruhan (1-3). Demikian pula efek yang mungkin muncul karena konsumsi lemak susu pada risiko dia
Petani dan peternak mulai mengembangbiakkan sapi sekitar 10.000 tahun yang lalu. Mereka menemukan bahwa sapi dapat mencerna rumput, yang tidak dapat dicerna oleh manusia, menjadi produk susu yang bernilai lebih tinggi. Ini adalah solusi sempurna bagi orang-orang di daerah di mana tidak ada tanaman lain yang bisa tumbuh.
Dalam sejumlah penelitian ilmiah yang dilakukan lima belas tahun yang lalu, dinyatakan bahwa asupan protein yang meningkat akan berpengaruh negatif pada kesehatan tulang sebagai akibat kandungan kalsium yang meningkat dalam urin dan berkurangnya pasokan kalsium di tulang. Temuan ilmiah terbaru tidak mendukung pengaruh ini.
Aktivitas fisik dan diet yang sehat dan beragam penting dalam menjaga berat badan yang sehat. Orang yang makan dan minum lebih banyak daripada energi yang mereka keluarkan akan mendapatkan tambahan berat badan, terlepas dari apa yang mereka makan atau minum. Beberapa orang percaya bahwa makanan seperti susu, yoghurt dan keju bersifat menggemukan. Namun sains tidak mendukung hal ini.
Penelitian jangka panjang telah menunjukkan bahwa kalsium tidak memiliki atau hanya berpengaruh sedikit terhadap penyerapan zat besi dalam tubuh. Diet dengan berbagai macam produk makanan mungkin mengandung makanan dengan faktor yang mendorong atau juga menghambat penyerapan zat besi.